I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sebenarnya ahli sosiologi secara khusus lebih meneliti
dan mempelajari masalah masyarakat. Namun didalam mempelajari masalah
masyarakat tersebut tidak dapat mengeseimbangkan masalah tentang
kebudayaan, oleh karena antara masyarakat dan kebudayaan dalam
kehidupan yang nyata tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.
Sebagai kita ketahui bahwa masyarakat merupakan
orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.
Sebenarnya masalah kebudayaan ini secara khusus dan lebih teliti di
pelajari oleh antropologi budaya. Akan tetapi walaupun demikian,
seseorang yang memperdalam pengertiannya terhadap sosiologi dan
karena itu memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, maka tidak
dapat mengesampingkan kebudayaan begitu saja, oleh karena didalam
kehidupan yang nyata keduanya merupakan hal yang tidak dapat
dipisah-pisahkan atau merupakan dwi tunggal.
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang
menghasilkan kebudayaan, tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai
kebudayaan dan sebaliknya tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat.
Dalam Pengertian sehari-hari kebudayaan sering kali di
artikan sama dengan kesenian. Misalnya seni pahat, seni lukis, seni
tari, seni suara, dan sebagainya. Namun didalam ilmu
pengetahuan,kesenian tersebut hanya merupakan salah satu unsur saja
dari kebudayaan. Menurut asal kata kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta. Budhaya (jamak) atau budhi (tunggal) berarti budi atau
akal.
Jadi dari istilah asal kata kebudayaan berarti segala
hal yang yang bersangkutan dengan budi atau akal. Kebudayaan bagi
masyarakat yang satu
Sosiologi
tidak sama dengan masyarakat yang lain. Kadang- kadang
ada suatu masyarakat keadaanya
lebih maju dari pada masyarakat lainnya. Didalam hubungan di atas,
maka kebudayaan yang lebih sempurna didalam perkembangannya untuk
memenuhi segala keperluan masyarakatnya maka biasanya diberikan nama
“Peradaban” (civilization).
Jadi Peradaban atau civilazition itu adalah kebudayaan
yang sudah lebih sempurna dan taraf perkembengannya biasanya sudah di
sertai dengan perkembangan teknologi yang lebih tinggi.
Disamping peradaban, kita mengenal lagi istilah
culture. Culture merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya
dengan kebudayaan. Berasal dari bahasa lain “colere” yang berarti
mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah atau mengerjakan tanah atau
bertani.
Dari asal arti tersebut yaitu “colore” kemudian
menjadi “culture” yang di artikan sebagai segala daya dan
kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Sosiologi
B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Defenisi kebudayaan menurut para sarjana
B.B. Taylor : Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi : Kebudayaan
adalah semua hasil karya, rasa dan masyarakat. Karya manusia
menghasilkan teknologi atau kebudayaan kebendaan dan sering disebut
kebudayaan jasmaniah atau kebudayaan materiil. Rasa dan cipta
menghasilkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai masyarakat serta berbagai
ilmu pengetahuan dan sering di sebut sebagai kebudayaan spiritual.
Sebagaimana diutarakan dimuka, kebudayaan berasal dari
kata sansekerta buddayah (budhi). Dalam Bahasa Indonesia kebudayaan
berasal dari kata dasar budaya atau budhi ialah
kemungkinan-kemungkinan yang ada pada jiwa manusia yang dapat
membedakan antara manusia dengan makhluk jenis hewan. Hewan itu
didalam hidupnya diisi dengan tuntutan-tuntutan nafsunya saja, yaitu
tuntutan untuk kesejahteraan raga dan jenis.
Manusia sebagai makhluk hidup pun harus juga memenuhi
tuntutan nafsunya. Namun berlainan dengan makhluk jenis hewan,
manusia didalam hidupnya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
nafsunya saja, akan tetapi ia perlu pula hidup dengan budayanya. Dan
seringkali apabila tuntutan budaya, manusia lebih menitikberatkan
untuk memenuhi tuntutan budayanya daripada tuntutan nafsunya.
Sosiologi
Apakah Budaya itu?
Budaya merupakan daya didalam makhluk hidup yang tidak
hanya bertujuan untuk kesejahteraan raga dan jenis saja dan hanya
dimiliki oleh seorang manusia saja. Kesejahteraan raga untuk memenuhi
kebutuhan biologis melansungkan keturunannya. Budaya sebagai suatu
sifat yang hanya dimiliki oleh manusia merupakan satu-satunya unsur
yang memperbedakan antara makhluk manusia dengan makhluk jenis hewan.
Menurut konsepsi yang lazim, budaya adalah daya jiwa
manusia yang mengunsurkan 3 macam yaitu : 1.cipta, 2.karsa dan 3.
rasa.
1. Cipta merupakan unsur gaya jiwa manusia yang
merindukan untuk mengetahui segala rahasia yang ada didalam
pengalamannya, baik pengalaman lahir maupun pengalaman batin.
Misalnya:
Berkat perkembangan unsur cipta tersebut maka dihasilkan
berbagai ilmu pengetahuan. Seperti halnya : Ilmu Fisika, matematika,
astronomi, ilmu hayat, dan sebagainya.
2. Karsa merupakan unsur gaya jiwa manusia yang
merindukan pada dirinya. Dalam diri manusia sering timbul berbagai
pertanyaan misalnya :
Darimana
asal usul manusia?
Apa
tujuan hidup manusia?
Mengapa
manusia mempunya suatu sikap dan pendirian tertentu?
Berdasarkan unsur karsa tersebut, manusia dapat
memperbedakan antara makna yang baik dan yang buruk. Mana yang benar
dan mana yang salah, mana yang
Sosiologi
adil dan mana yang lalin, dan sebagainya. Dalam hidup
bermasyarakat maka dengan unsur karsa tersebut timbullah berbagai
pedoman hidup yang berupa norma/uregan/kaidah agama dan kesusilaan.
3. Rasa merupakan unsur gaya jiwa manusia yang
merindukan akan keindahan. Manusia dapat memperbedakan antara yang
indah dan jelek. Oleh karena manusia akan merindukan hal yang
indah-indah, yang baik, yang nyaman, yang menggembirkan dan
sebagainya. Dengan demikian ia akan menolak apa-apa saja yang jelek,
yang tidak sedap, yang menimbulkan rasa tidak enak, susah, dan
sebagainya. Dengan unsur rasa tersebut maka timbullah berbagai nilai
keindahan berupa kesenian.
C. Tiga Wujud Kebudayaan
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma,
peraturan dan sebagainya.
Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat.
Wujud
kebudayaan sebgai benda-benda hasil karya manusia.
1. Wujud pertama adalah wujud ideal dari kebuadayaan.
Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada
didalam kepala atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga
masyarakat tempat kebudayaan bersangkutan itu hidup. Kalau warga
masyarakat mengatakan gagasan meraka tadi dalam tulisan, maka lokasi
dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku
hasil karya para penulis warga masyarakat bersangkutan. Ide dan
gagasan manusi banyak yang hidup bersama dalam suatu masyarakat,
memberi jiwa kepada masyarakat itu. Gagasan itu satu dengan yang lain
selalu berkaitan menjadi suatu sistem.
Pengantar Ilmu Antroplogi
2. Wujud kedua dari kebudayaan disebut sistem social
atau social system, mengenai
tindakan berpola dari manusia itu sendiri. Sistem social ini terdiri
dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinterkasi, berhubungan, dan
bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan
dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas
manusia-manusia dalam suatu masyarakat, sistem social itu bersifat
konkret, terjadi di sekeliling kita sejari-hari, bisa di observasi,
difoto dan didokumentasi.
3. Wujud ketiga dari kebudayaan disebut kebudayaan
fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat dan difoto.
Ketiga wujud dari kebudayaan terurai tadi, dalam
kenyataan kehidupan masyarakat tentu tidak terpisah satu dengan yang
lain. Kebudayaan dan adat-istiadat mengatur dan memberi arah kepada
manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide, maupun tindakan dan karya
manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya,
kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin
lama makin menjauhkan manusia dari lingkungan alamiahnya sehingga
mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara
berpikirnya.
Sungguhpun ketiga wujud dari kebudayaan tadi saling
berkaitan, tetapi untuk keperluan analisis perlu diadakan pemisahan
antara tiap-tiap wujud itu. Hal ini sering dilupakan; tidak hanya
dalam diskusi-diskusi atau dalam pekerjaan sehari-hari ketiga wujud
dari kebudayaan tadi sering dikacaukan, tetapi juga dalam analisis
ilmiah oleh para sarjana yang menamakan dirinya ahli kebudayaan atau
ahli masyarakat, dan sering tidak dapat dibuat pemisahan yang tajam
antara ketiga hal terurai tadi.
Pengantar Ilmu Antroplogi
D.Unsur-Unsur Kebudayaan
Sebagai rasa diutamakan dimuka bahwa pengertian sehari
hari kebudayaan sering kali diartikan sama dengan kesenian. Dalam
ilmu pengetahuan, kesenian itu hanyalah merupakan salah satu unsur
saja dari pada kebudayaan, Kebudayaan itu mempunyai unsur-unsurnya
yang sangat kompleks. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang
unsur-unsur kebudayaan, berikut ini di utarakan pendapat beberapa
orang sarjana yang mengadakan pembagian kebudayaan kedalam
unsur-unsurnya.
1. Menurut C. Klukhorhn dalam bukunya yang berjudul
“Universal Category of Culture”,
unsur-unsur pokok dari pada kebudayaan adalah:
Peralatan dan pelengkapan hidup manusia
( Pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata,
alat-alat produksi, alat-alat transport, dan sebagainya ).
Mata pencaharian hidup dan sistim-sistim ekonomi
( Pertanian peternakan, sistim produksi, sistim
distribusi, dan sebagainya ).
Sustun kemasyarakatan
( sistim kekerabatan, organisasi politik, sistim hukum, sistim
perkawinan, dan sebagainya ).
Bahasa
( Bahasa lisan maupun
tartulis ).
Kesenian
( Seni Rupa, seni suara, seni gerak, dan
sebagainya ).
Sistim Pengetahuan
( ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan kemasyarakatan ).
Religi
( Sistim kepercayaan , agama , ilmu gaib ).
Sosiologi
Menurut
Koentjaraningrat ada tujuh unsur yang
dapat kita sebut sebagai isi pokok dari tiap kebudayaan di dunia itu
adalah:
1.Bahasa
Bahasa adalah “gudang kebudayaan” ( Harroff. 1962
). Pelbagai arti yang diberikan manusia terhadap objek-objek,
peristiwa-peristiwa, dan perilaku merupakan jantung kebudayaan. Dan
bahasa merupakan sarana utama untuk menangkap, mengkomunikasikan,
mendiskusikan, mengubah, dan mewariskan arti-arti ini kepada generasi
baru. Kemampuan untuk melakukan komunikasi simbolik khususnya melalui
bahasa, membedakan manusia dari hewan. Memang benar bahwa hewan pun
mampu berkomunikasi. Induk ayam misalnya, berkotek untuk memanggil
anaknya. Namun komunikasi yang dilakukan oleh hewan itu merupakan
respons-respons langsung terhadap peristiwa-peristiwa di lingkungan
sekitarnya yang terprogram secara genetik. Bentuk dan arti
sinyal-sinyal yang diberikan oleh hewan itu sudah fiks, baku, dan tak
bisa berubah.
Bahasa bukan sekedar sarana komunikasi atau sarana
mengekspresikan sesuatu. Dengan bahasa manusia menciptakan dunianya
yang khas manusiawi ( kebudayaan ). Dengan bahasa manusia membangun
cara berpikir. Dengan bahasa manusia bahkan menciptakan dirinya
sendiri. Ada bahasa lisan ada bahasa tulisan dan ada pula bahasa
tubuh. Makna bahasa lisan tergantung dari bunyi-bunyi, suara-suara
yang dikeluarkan dari mulut manusia. Makna bahasa tulisan tergantung
dari susunan simbol-simbol. Dan makna bahasa tubuh tergantung dari
gerak-gerik atau mimik-mimik tubuh.
2.Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan terdiri dari pengetahuan sekitar
alam seperti zat-zat mentah, flora dan fauna. Pengetahuan terhadap
kelakuan sesama manusia, ruang, waktu, bilangan, dan tubuh manusia.
MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN dalam perspektif ILMU BUDAYA DASAR
3.Organisasi Sosial
Organisasi sosial terdiri dari
sistem kekerabatan, sistem kesatuan hidup setempat,
perkumpulan-perkumpulan, organisasi politik, dan sistem kenegaraan.
4. Sistem Peralatan dan Teknologi
Pengetahuan dan teknik-teknik suatu
bangsa dipakai untuk membangun kebudayaan materialnya. Dengan
pengetahuan dan teknik-teknik yang dimiliki nya, suatu bangsa
membangun lingkungan fisik, sosial, dan psikologis yang khas.
Sebagai hasil penerapan ilmu,
teknologi adalah cara kerja manusia. Dengan teknologi manusia secara
intensif berhubungan dengan alam dan membangun kebudayaan, dunia
sekunder yang berbeda, dengan dunia primer ( alam ). Dewasa ini
teknologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap manusia, tidak hanya
terhadap cara hidup manusia tetapi juga menentukan teknologi
berikutnya.
Sistem pengetahuan dan teknologi
terdiri dari alat-alat produksi, alat-alat distribusi, dan transport.
Wadah-wadah dan tempat untuk menaruh makanan, minuman, perhiasan,
rumah, dan senjata.
5.Sistem Mata Pencaharian Hidup (
Sistem Ekonomi )
Terdiri dari berburu, perikanan,
bercocok tanam, peternakan, perdagangan, peramuan.
6.Sistem Kepercayaan
Kepercayaan berkaitan dengan
pandangan tentang bagaimana dunia ini beroperasi. Kepercayaan itu
bisa berupa pandangan-pandangan atau interpretasi-interpretasi
tentang masa lampau, bisa berupa penjelasan-penjelasan tentang masa
sekarang, bisa berupa prediksi-prediksi tentang masa depan dan bisa
juga berdasarkan commont sense, akal sehat, kebijaksanaan, yang
dimiliki suatu bangsa.
MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN dalam perspektif ILMU BUDAYA DASAR
Kepercayaan
terdiri kesustraan suci, upacara keagamaan, sistem nilai, pandangan
hidup, kelompok keagamaan, dan ilmu gaib.
7.Kesenian
Setiap kebudayaan memiliki
ekspresi-ekspresi artistik. Itu tidak berarti bahwa semua bentuk seni
dikembangkan dalam setiap kebudayaan. Bagaimanapun kebutuhan akan
ekspresi estetis berkaitan dengan karakteristik-karakteristik
dasar masyarakat. Tidak ada masyarakat bangsa yang memiliki
karakteristik dasar yang sama,
Melalui karya=karya seni seperti
seni sastra, musik, tari, lukis, dan drama manusia mengekspresikan
ide-ide, nilai-nilai, cita-cita, serta perasaan-perasaannya. Dalam
hal ini karya-karya seni mengungkapkan makna-makna hakikif yang hanya
dapat ditangkap dengan kepekaan perasaan estetis yang tinggi.
MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN dalam perspektif ILMU BUDAYA DASAR